SURABAYA – Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Press Conference APBN KiTa Regional Jawa Timur hingga 31 Juli 2024, baik secara luring di Surabaya maupun daring melalui Ms.Teams. (15/8/24)
Dalam konferensi pers tersebut, Didyk Choirul, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur, memaparkan perkembangan perekonomian dan realisasi APBN di wilayahnya.
Perekonomian Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada triwulan II 2024 dengan angka 4,98% (yoy), meskipun masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05%.
Inflasi berada pada kisaran 2,5% dengan defisit neraca perdagangan tercatat US$ 0,32 miliar pada Juni 2024.
Dalam hal APBN, realisasi hingga 31 Juli 2024 menunjukkan surplus sebesar Rp68,11 triliun.
Pendapatan negara mencapai Rp143,73 triliun atau 51,72% dari target tahunan, didominasi oleh pendapatan perpajakan dan PNBP.
Belanja negara hingga Juli 2024 telah mencapai Rp75,61 triliun atau 56,60% dari pagu, dengan belanja terbesar untuk belanja pegawai dan proyek infrastruktur.
Di sektor pendidikan, dana yang dialokasikan untuk program-program seperti KIP Kuliah dan BOS menunjukkan peningkatan signifikan.
Kredit untuk UMKM dan KUR juga meningkat, mencerminkan dukungan pemerintah terhadap sektor ekonomi.
Didyk Choirul menambahkan bahwa penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) hingga 31 Juli 2024 telah mencapai Rp47,66 triliun, dengan kenaikan signifikan pada Dana Desa dan DAK Fisik. @red