SURABAYA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Timur (Jatim) semakin memanas, ditandai dengan maraknya gerakan kampanye kotak kosong di sejumlah daerah. Fenomena ini terjadi di beberapa wilayah seperti Surabaya, Gresik, Pasuruan, Trenggalek, dan Ngawi.
Gerakan kampanye kotak kosong ini merupakan hak masyarakat yang dijamin oleh Undang-Undang Pemilu 2024. Hal ini ditegaskan oleh Ketua DPD Golkar Surabaya sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya 2024-2029, Arif Fathoni, saat ditemui awak media sebelum debat publik pertama di Dyandra Convention Surabaya, Rabu (16/10/2024).
“Silakan, jika masyarakat ingin terlibat dalam gerakan kampanye kotak kosong, karena itu adalah hak yang dilindungi undang-undang,” ujar Fathoni.
Ia juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk melihat pemilu sebagai ajang kompetisi merebut hati rakyat, bukan sebagai pertarungan antara partai politik dan masyarakat.
“Pilkada ini adalah bagian dari proses demokrasi yang melibatkan partai politik dalam mewakili suara rakyat, sesuai dengan sila keempat Pancasila,” jelas Fathoni.
Menurut Fathoni, hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas Eri Cahyadi di Surabaya mencapai lebih dari 75 persen, menunjukkan tingginya dukungan masyarakat terhadap kepemimpinan Eri untuk melanjutkan pembangunan di Surabaya.
“Saya berharap Mas Eri tampil prima dan mampu meyakinkan masyarakat agar secara sukarela datang ke TPS untuk memilihnya,” tambahnya.
Fathoni juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu, mengingat setiap suara akan menentukan keberlanjutan pembangunan Kota Surabaya selama lima tahun ke depan.
“Jangan sampai anggaran besar dari pajak rakyat terbuang sia-sia karena kurangnya partisipasi pemilih,” pungkasnya. @nj
