SURABAYA – Suasana duka menyelimuti pemakaman Pujiono (47), seorang driver taksi online yang menjadi korban pembegalan oleh penumpangnya berinisial ML (23) asal Nusa Tenggara Timur.
Pada Senin (28/10/2024) sekitar pukul 16.30 WIB, jenazah Pujiono diantar menggunakan mobil ambulans dari rumahnya di Jalan Keputran Panjunan, Surabaya, menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih.
Pujiono sempat dirawat selama hampir satu bulan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya akibat luka parah di leher setelah ditusuk pelaku.
Ketua RT 07 RW 13 Kelurahan Embong Kaliasin, M. Basyir, mengabarkan bahwa Pujiono menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 10.00 WIB.
Menurut Basyir, kondisi Pujiono sempat membaik, namun kemudian mengalami pembengkakan di paru-paru sehingga membutuhkan operasi.
“Ada proses operasi yang harus dijalani karena pembengkakan di paru-paru. Tapi tadi pagi jam 10 beliau sudah almarhum,” ungkap Basyir.
Pujiono mengalami luka tusukan di leher, dahi, dan pelipis. “Beliau meninggalkan dua putra. Saya berharap proses hukum harus berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Basyir.
Putra pertama Pujiono, Dimas Andika, tampak tegar saat pemakaman ayahnya. Dimas mengisahkan bahwa ayahnya menjalani enam kali operasi selama perawatan di rumah sakit dan sempat berpesan agar Dimas menjaga adiknya dengan baik.
“Pokoknya kalau ayah tidak ada, tetap memimpin adik, jangan lupakan adik,” kenang Dimas.
Kasus pembegalan ini terjadi pada Selasa (1/10/2024) di daerah Gunung Anyar, Surabaya. Menurut Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni, motif pelaku ML adalah ingin menjual mobil korban untuk modal bekerja dan liburan ke Australia. @nj