Sidoarjo – Kontroversi pembangunan ruas jalan wilayah desa Banjarsari kec. Buduran kab. Sidoarjo hingga saat ini masih simpang siur dan terkesan saling lempar terkait keluhan warga.
Diberitakan sebelumnya, Warga yang enggan disebut namanya menjelaskan kekecewaan terhadap tim pelaksana akan kurangnya tanggung jawab tentang kerusakan jalan didepan halaman rumahnya hingga saat ini belum terealisasi.
Saat dikonfirmasi, CV. Cipta Karya Mandiri selaku tim pelaksana pembangunan jalan desa Banjarsari menjelaskan, untuk pagar warga yang rusak sebelum proses pembangunan sudah dikonfirmasi tentang dampak dari pembangunan jalan.
“Terkait pagar warga sudah kita infokan kalau pagar bakal kena, tapi gak jadi masalah karena warga juga butuh urukan tanah dikarenakan rumahnya kurang tinggi dan dimaksudkan dibuat untuk akses jalan keluar.” jelasnya Hanif saat dikonfirmasi Via WhatsApp pribadinya pada hari Kamis (14/11/2024).
“Untuk pengurukan tanah tentunya bukan satu warga yang akan kita berikan melainkan atas permintaan warga yang terdampak agar bisa dimanfaatkan.” Terangnya.
Saat disinggung terkait adanya jalan yang rusak atau berlubang, Hanif juga menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk memperbaiki namun masih menunggu momen yang tepat.
“Untuk yang berlubang itu proses perbaikan, nunggu umur beton baru diaspal, dan dalam minggu ini harusnya sudah aspal.” Imbuhnya.
Disampaikan pula, untuk proses pembangunan dari aspal lama yang ditumpuk dengan aspal baru Hanif membantah karena menurut Hanif sudah ada proses overlay.
Sementara itu, Bramada Pratama S.H pengacara muda asli putra daerah kota udang Sidoarjo memaparkan kepada awak media berharap agar tim pelaksana pembangunan jalan desa Banjarsari segera bertindak terkait keluhan warga.
“Ya..saya berharap agar tim pelaksana segera membenahi. Apalagi dampak dari pembangunan ini cukup serius. Bahkan sering terjadi kecelakaan pengguna jalan. Apa nunggu korban lagi, atau hingga yang meninggal baru bertindak.” Katanya.
“Seharusnya kepala desa juga bisa tegas donk, masa nunggu di geruduk oleh warganya baru ada tindakan.”pungkasnya.
Hasil temuan tim awak media di lapangan, terkait proyek pembangunan Jalan Banjarsari, Kecamatan Buduran, ini pengerjaannya terkesan ngawur. Nampak banyak jalan yang rusak (retak) dan ada selokan yang tidak ditutupi. Disinyalir potensi bahaya untuk kecelakaan sangat tinggi.
Kendati demikian, Kepala desa Banjarsari saat dikonfirmasi media membenarkan perihal keluhan warganya. Namun pihaknya juga berdalih bahwa sudah menyampaikan perihal tersebut kepihak pelaksana.
Hingga berita ini ditayangkan, Kondisi ruas jalan Banjarsari yang rusak dan berpotensi berbahaya meskipun sering kali terjadi kecelakaan, pihak desa maupun pihak pelaksana belum ada perbaikan. @red