Surabaya – Kebakaran besar melanda Pabrik Ardiles yang berlokasi di Jalan Tanjungsari Nomor 12, Sukomanunggal, Kota Surabaya, pada Selasa malam (8/4/2025). Hingga pukul 22.30 WIB, kobaran api masih terus terlihat menyala dari bagian gudang paling belakang, lebih dari tiga jam sejak laporan awal diterima pukul 19.00 WIB.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani, yang memantau langsung proses pemadaman, menyatakan bahwa api diperkirakan baru bisa benar-benar padam dalam 4 hingga 5 jam ke depan.
“Ini sudah tiga jam lebih dan apinya masih seperti ini. Kami prediksi masih butuh 4–5 jam lagi,” ujarnya kepada awak media di lokasi kejadian.
Rini menjelaskan, proses pemadaman mengalami banyak kendala karena gudang yang terbakar berisi sandal jadi siap kirim berbahan dasar karet yang mudah terbakar dan menyimpan panas. Material tersebut membuat api cepat menyebar dan sulit dipadamkan secara tuntas.
“Begitu selesai dipadamkan, api bisa langsung muncul lagi karena bahan karetnya menyala dari dalam tumpukan,” tambahnya.
Menurut keterangan yang diperoleh dari para karyawan pabrik, kebakaran diduga dipicu korsleting listrik yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, satu jam setelah karyawan pulang. Percikan api akibat korsleting mengenai tumpukan sandal yang terlalu tinggi, menyebabkan asap dan api muncul dengan cepat.
“Awalnya muncul asap dari gudang penyimpanan sandal, lalu menyambar ke gudang di sebelahnya karena hanya dipisahkan lorong kecil,” jelas Rini.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, termasuk tiga unit bronto skylift untuk menjangkau bagian atap bangunan dan area sulit dijangkau dengan selang manual.
“Kita lakukan bergantian, tim yang pakai selang manual nanti istirahat digantikan dengan penggunaan bronto skylift. Supaya terus berkelanjutan upayanya,” pungkas Rini.
Belum ada laporan korban jiwa dalam insiden ini. Petugas masih berjibaku di lokasi untuk mencegah api menyebar ke bangunan lain di sekitar kompleks pabrik. Masyarakat diimbau untuk menjauhi area kebakaran demi keselamatan bersama. @nj