Gresik – Seorang petani di Desa Ganggang, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tewas secara tragis usai tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di area persawahan. Korban diketahui bernama Afandi (58), warga setempat, yang sehari-hari dikenal sebagai petani aktif.
Ironisnya, jebakan listrik yang merenggut nyawa Afandi itu ternyata dipasang di sawah milik Kepala Dusun Ganggang sendiri, Ahmad Khoiri. Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin pagi, 26 Mei 2025, sekitar pukul 07.00 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian pertama kali diketahui oleh Panggi (61), seorang petani lain yang sedang dalam perjalanan menuju sawah. Di tengah jalan setapak, ia melihat tubuh seseorang tergeletak tak bergerak. Saat didekati, Panggi menyadari bahwa orang tersebut sudah tidak bernyawa dan segera melapor ke Kepala Dusun, yang tak lain adalah pemilik lahan tempat kejadian berlangsung.
Kapolsek Balongpanggang, AKP Windu Priyo Prayitno, membenarkan insiden tersebut. Ia menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, korban meninggal dunia diduga kuat akibat tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di sawah milik Kepala Dusun Ganggang.
“Dari hasil pemeriksaan, bahwa benar korban meninggal dunia diduga akibat tersengat listrik jebakan tikus di sawah milik Kepala Dusun Ganggang,” ujar Windu, Senin (26/5/2025).
Lebih lanjut, AKP Windu menambahkan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan lokasi. Tim Identifikasi Polres Gresik juga diterjunkan untuk memeriksa kondisi korban dan memastikan penyebab kematian secara pasti. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
“Saat ditemukan, tangan korban masih menggenggam kawat listrik jebakan tikus. Namun kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut terhadap kasus ini. Saat ini penanganannya dilimpahkan ke Polres Gresik,” tambahnya.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden tragis akibat penggunaan jebakan tikus beraliran listrik di lahan pertanian. Praktik ini memang masih marak terjadi di beberapa wilayah pedesaan, meski sudah sering memakan korban jiwa.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Kepala Dusun Ganggang terkait kejadian ini, sementara polisi terus menggali informasi dari saksi-saksi dan memeriksa alat bukti di lapangan. @nj
