SURABAYA |– Dalam upaya mendukung program nasional Menuju Indonesia Zero ODOL (Over Dimensi dan Overload), Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya proaktif melaksanakan sosialisasi dialogis kepada para sopir truk di buffer kantong parkir Truk Prapat Kurung, Surabaya.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Imam Saifudin Rodji, ini bertujuan memberikan edukasi mendalam tentang bahaya kendaraan yang melebihi kapasitas muatan dan dimensi standar. Dalam suasana yang humanis dan penuh interaksi, petugas menyampaikan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak memaksakan kendaraan membawa muatan berlebih.
“Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung program nasional Indonesia Bebas ODOL. Kami ingin menciptakan arus lalu lintas yang tertib, aman, dan lancar di kawasan pelabuhan,” ujar AKP Imam Saifudin Rodji.
Dalam kegiatan tersebut, petugas membawa spanduk berisi imbauan dan secara langsung berdialog dengan para pengemudi truk ekspedisi. Mereka dihimbau untuk senantiasa mematuhi aturan terkait dimensi dan muatan kendaraan, mengingat pelanggaran ODOL bukan hanya mengancam keselamatan di jalan, tetapi juga mempercepat kerusakan infrastruktur jalan yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Pelanggaran kendaraan ODOL adalah permasalahan serius yang harus ditangani bersama. Melalui pendekatan dialogis ini, kami berharap para sopir dan pelaku usaha transportasi memiliki kesadaran tinggi untuk mengutamakan keselamatan dan tertib berlalu lintas,” tambah AKP Imam.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kanit Gakkum, para Kanit Lantas, serta sejumlah anggota Satlantas lainnya. Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapatkan sambutan positif dari para sopir truk yang hadir. Beberapa pengemudi bahkan menyampaikan aspirasi dan pengalaman mereka terkait kendala dalam pengangkutan barang, yang langsung ditanggapi oleh petugas secara persuasif dan solutif.
Kasatlantas menegaskan bahwa pendekatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan, terutama di area-area strategis seperti pelabuhan dan kawasan industri yang menjadi pusat aktivitas kendaraan barang.
“Kami berharap, melalui pendekatan yang bersifat edukatif dan kemitraan seperti ini, kepatuhan terhadap regulasi ODOL dapat meningkat secara signifikan. Ini demi keselamatan semua pengguna jalan dan keberlangsungan infrastruktur transportasi nasional,” pungkas AKP Imam.@nj