Senin, Juni 9, 2025
Senin, 9 Juni 2025
BerandaBreaking NewsLanggar Gipo Jadi Wisata Baru Kota Lama Surabaya

Langgar Gipo Jadi Wisata Baru Kota Lama Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi meresmikan Langgar Gipo sebagai cagar budaya dan destinasi wisata di Kota Lama Surabaya. Peresmian musala yang berada di Jalan Kalimas Udik 1 Nomor 51 ini menambah titik wisata heritage di Kota Pahlawan.

Musala dua lantai seluas 209 meter persegi tersebut menjadi saksi sejarah pergerakan Ketua Umum PBNU Pertama, KH Hasan Basri Sagipoddin.

Dulunya, langgar yang berusia lebih dari 300 tahun ini menjadi tempat para santri digembleng sebelum berangkat melawan penjajah dan tempat para ulama merumuskan strategi.

Dalam pengembangannya sebagai wisata religi bersejarah, Eri juga melibatkan langsung keluarga keturunan Sagipoddin. Mereka tergabung dalam Yayasan Insan Keturunan Sagipoddin (IKSA).

“Jadi kalau ada yang berkunjung, yang akan menjelaskan sejarahnya adalah pihak keluarga. Saya sudah sowan ke keluarga dan warga sekitar untuk menjadikan Langgar Gipo (sebagai) cagar budaya dan destinasi wisata,” terang Eri.

Selain itu, Eri juga terus berupaya menambah koleksi benda bersejarah dari pihak keluarga. Nantinya, benda itu akan diletakkan di lantai dua langgar yang difungsikan sebagai museum.

“(Ada) koleksi tambahan dari keluarga nantinya. Kita akan mencari apa yang bisa diletakkan di Langgar Gipo, karena ada beberapa koleksi keluarga belum diletakkan di sini. Sehingga, ke depan keluarga akan banyak memasukkan benda bersejarah dan cerita terkait Langgar Gipo,” tutur Eri.

Untuk merawat ingatan sejarah, rencananya Eri akan mengajak para pelajar berkunjung ke tempat ini. Harapannya, para generasi muda Surabaya tak lupa dengan kisah perjuangan para pendahulunya.

“Saya ingin anak cucu saya kelak atau anak-anak Surabaya, Gen Z dan milenial boleh terus maju tapi jangan melupakan sejarahnya,” kata Eri.

“Nanti insyaallah saya akan mengajak siswa SD dan SMP yang berada di bawah wewenang Pemerintah Kota Surabaya untuk mengunjungi Langgar Gipo sebagai wisata religi. Sehingga, nanti akan tau sejarahnya seperti apa,” tukasnya. @red

spot_img
spot_img
spot_img