Surabaya — Aksi penyergapan dramatis terhadap komplotan perampok spesialis minimarket dan gudang distributor rokok lintas kota dan provinsi berakhir dengan dua pelaku tewas ditembak mati. Insiden ini terjadi pada Senin malam, 2 Mei 2025, sekitar pukul 22.30 WIB di pintu keluar Tol Sidoarjo.
Dua pelaku berinisial A dan R yang berusia sekitar 30 hingga 35 tahun tewas di tempat setelah melawan dan menabrakkan kendaraan Daihatsu Luxio yang mereka gunakan ke arah mobil petugas dari Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim yang melakukan pengejaran. Satu pelaku lainnya, berinisial R, berhasil ditangkap hidup-hidup dan kini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian. Sementara itu, satu pelaku lain yang berinisial J berhasil kabur dari lokasi dan kini berstatus buron.
Penangkapan tersebut merupakan hasil dari operasi gabungan antara Tim Jatanras Polda Jatim, Satreskrim Polres Tulungagung, dan personel dari Patroli Jalan Raya (PJR) yang telah melakukan pengintaian terhadap pergerakan para pelaku sejak mereka diketahui memasuki wilayah Jawa Timur dari arah Bali. Para pelaku diduga kuat hendak melanjutkan aksinya di wilayah Bali, namun berhasil digagalkan aparat.
Menurut keterangan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, kelompok ini telah melakukan serangkaian aksi pencurian dan perampokan di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur, antara lain di Gresik, Sidoarjo, Malang, Tulungagung, dan Situbondo. Mereka dikenal sangat lihai dan nekat dalam melancarkan aksinya.
“Setelah kami mendapatkan informasi intelijen bahwa mereka kembali bergerak dari arah Bali dan hendak beraksi lagi, kami segera lakukan pengejaran. Saat di KM 755 Tol Sidoarjo, mereka mencoba kabur dan menabrak mobil petugas. Karena membahayakan, kami lakukan tindakan tegas terukur,” ujar AKBP Jumhur.
Dua jenazah pelaku yang tewas langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya menggunakan dua kendaraan berbeda. Salah satu jenazah dibawa menggunakan kendaraan Daihatsu Luxio bernomor polisi B 1538 WID yang juga digunakan pelaku saat beraksi dan kini menjadi barang bukti utama. Sementara jenazah lainnya dibawa menggunakan kendaraan milik petugas.
Saat tiba di halaman kamar mayat RS Bhayangkara sekitar pukul 04.47 WIB, petugas langsung memindahkan jenazah ke dalam ruangan forensik. Di sana, polisi mulai menggelar sejumlah barang bukti hasil penggeledahan, seperti tumpukan uang tunai pecahan Rp50.000 dan Rp100.000, linggis sepanjang satu meter, tuas pemotong besi besar, dan sebilah senjata tajam menyerupai samurai sepanjang empat jengkal tangan pria dewasa.
Kini, satu pelaku berinisial R yang masih hidup tengah menjalani pemeriksaan untuk mengungkap jaringan komplotan ini lebih dalam, termasuk dugaan aksi mereka di luar provinsi Jawa Timur, seperti di Bali. Sementara pelaku berinisial J yang melarikan diri usai loncat dari kendaraan di sekitar kawasan perumahan Kahuripan, Sidoarjo, masih dalam pengejaran intensif oleh aparat gabungan.
“Kami terus memburu satu pelaku yang masih buron. Tim kami sudah disebar di berbagai titik dan akan melakukan tindakan tegas apabila yang bersangkutan kembali melakukan perlawanan,” tutup AKBP Jumhur.@nj