Sidoarjo – LSM ALAS (Aliansi Arek Sidoarjo), Hari ini bersama tim kuasa hukumnya menghadiri surat panggilan dari Disnaker (Dinas Tenaga Kerja), kota Sidoarjo dalam rangka klarifikasi terkait adanya dugaan PHI (Pelanggaran Hubungan Industrial) terhadap puluhan karyawannya yang dilakukan oleh PT. Ragam Tangguh Fortindo.
Namun sayangnya, Pihak perusahaan tidak hadir alias mangkir akan panggilan yang sudah dilayangkan oleh pihak Disnaker kota Sidoarjo. Kendati demikian, meskipun pihak perusahaan tidak hadir proses klarifikasi tetap dilangsungkan.
Calik Adisabara SH, selalu moderator saat ditemui oleh awak media halo jatim mengatakan pihaknya tetap melaksanakan proses klarifikasi. Hal itu dilakukan sebagai langkah SOP kedinasan dalam memenuhi dan melayani pengaduan masyarakat.
“Hari ini sifatnya klarifikasi, harusnya dilakukan oleh kedua pihak, namun pihak perusahaan tidak hadir. Sementara itu, pihak LSM Alas selaku pelapor sudah kita cek data yang ada, sekalian kita berikan pembinaan.“ kata Calik, Selasa (3/7/2025).
Masih kata Calik, “Memang ada beberapa data yang perlu dipenuhi, kita toleransi dan akan kita agendakan surat panggilan yang kedua untuk kedua belah pihak.” Sambungnya.
Sementara itu, dikesempatan yang sama Hendi Widianto selaku ketua LSM Alas kepada awak media menjelaskan bahwa pihaknya sudah pernah mendatangi perusahaan untuk klarifikasi terkait dugaan adanya PHI. Namun sejauh ini tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan.
“Beberapa waktu yang lalu kita suda mencoba melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan dan ditemui oleh salah satu pihak staff perusahaan. Setelah kita kasih waktu ternyata belum ada kabar juga hingga detik ini.” Katanya.
“Kalau soal hari ini kita menghadiri panggilan Disnaker untuk klarifikasi. Memang ada beberapa data administrasi yang kurang lengkap. Kita dikasih toleransi waktu untuk segera melengkapi dan saya pastikan sebelum panggilan kedua kita sudah melengkapi data tersebut.” Terangnya.
Selain itu, Hendi mengecam bakal akan melakukan aksi massa sebagai bentuk keseriusannya dalam menangani perkara yang ditanganinya. Hal itu dilakukan agar pihak perusahaan tidak semena mena dan bisa menghargai aturan undang undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kalau memang nanti panggilan kedua pihak perusahaan masih mangkir, kami akan adakan aksi massa ke perusahaan. Namun saya berharap jangan sampai itu terjadi, semoga ada etikad baik dari pihak perusahaan dan bisa memenuhi panggilan kedua nanti dari pihak Disnaker.” Pungkasnya. @rhm
